Snapdragon 8 Elite memiliki skor Geekbench yang lebih rendah daripada XRING 01.

Bulan lalu, Xiaomi memperkenalkan chipset pertama mereka, XRING 01. Ini adalah chipset yang dikembangkan oleh perusahaan dan didasarkan pada teknologi fabrikasi 3nm generasi kedua TSMC (N3B).

Ternyata, XRING 01 dapat menyamai kinerja Snapdragon 8 Elite dan MediaTek Dimensity 9400+. Hasil benchmark prosesornya mencapai 3.004.137 poin, sedikit di bawah kedua chipset tersebut, dalam bocoran AnTuTu sebelumnya.

Namun, hasil yang menarik dari benchmark Geekbench 6 terbaru menunjukkan bahwa chipset Xiaomi dapat bersaing dengan Snapdragon 8 Elite dan Dimensity 9400+, dengan skor 2709 poin untuk benchmark single core dan 8125 poin untuk benchmark multicore.

Sebagai perbandingan, Snapdragon 8 Elite di Xiaomi 15 Pro memiliki skor 2.919 poin untuk single-core dan 8.699 poin untuk multi-core, yang berarti XRING 01 hanya sekitar 7% lebih lambat dalam performa multi-core, menjadikannya salah satu SoC paling kompetitif saat ini.

Selain itu, chipset ini memiliki konfigurasi CPU 10-core—juga dikenal sebagai deca-core—yang terdiri dari:

Dilengkapi dengan GPU Arm Immortalis-G925 yang memiliki 16 core, XRING 01 adalah pilihan yang sangat baik untuk pemrosesan visual dan permainan berat. Corenya terdiri dari 2x Cortex-X925 (3.9GHz) untuk performa maksimal, 4x Cortex-A725 (3.4GHz) untuk kinerja, dan 2x Cortex-A520 (1.8GHz) untuk kinerja efisien.

Awalnya, ada rumor bahwa XRING 01 akan memiliki konfigurasi 8-core (1+3+4), tetapi pengujian Geekbench menunjukkan bahwa versi terakhir menggunakan 10-core. Ini mungkin karena versi 8-core adalah versi lebih rendah yang dimaksudkan untuk perangkat lain, atau mungkin Xiaomi memang menambahkan dua core tambahan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing chip buatannya.

Langkah Xiaomi ini sejalan dengan tren di kalangan produsen smartphone besar yang mulai mengembangkan chipset sendiri. Misalnya, Apple telah lama menggunakan chipset buatan sendiri untuk lini iPhone, yang dibuat oleh TSMC; Huawei memiliki chipset Kirin untuk beberapa perangkatnya; dan Google dilaporkan secara mandiri mengembangkan Tensor G5 untuk seri Pixel 10.

Metode ini sangat menguntungkan karena dapat diintegrasikan dengan software milik sendiri dan dapat mengoptimalkan chip untuk fitur eksklusif.

Dengan XRING 01, Xiaomi menunjukkan komitmennya untuk memberikan performa tinggi melalui chip internal, mengurangi ketergantungan pada vendor luar, dan membuka lebih banyak peluang untuk membedakan produk.